Sabtu, 04 Januari 2014

Upacara adat di Indonesia bagian Barat

Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak macam kebudayaan di tiap - tiap daerah. Dan kali ini saya akan membahas tentang upacara adat yang terdapat di Indonesia bagian Barat. Berikut ini macam upacara adat yang ada di Indonesia bagian Barat :
1. Macam - macam upacara adat yang berasal dari Sumatera


Upacara Martutuaek: adalah upacara yang selalu dimulai dengan acara makan dengan memotong babi atau kerbau. Upacara ini dilakukan setelah Datu memilih hari yang baik dengan melihat kalender Batak yang dinamakan Parhalaan. Upacara ini dimulai dengan berjalan beriringan dari rumah menuju ke pancuran yang menandakan ada sebuah bayi baru dimandikan.
Upacara Mengebang:
masih dalam rangkaian upacara kelahiran, upacara ini dilakukan setelah si bayi berumur 21 hari. Si bayi dibawa ke pasar yang digendong oleh ibu dan diiringi oleh kerabat keluarga. Si bayi yang digendong ditutupi dengan Ulos Sirara (ulos yang merah).
Upacara Khitanan: Khitan atau sunat bagi suku bangsa Melayu ada 2 bagian. Upacara untuk laki-laki didakan pada umur 7-12 tahun dan untuk perempuan kira-kira pada umur 2 tahun. Kedua upacara pelaksanaannya tidak banyak berbeda, hanya pada pemotongan alat kelaminnya dan untuk perempuan tidak diadakan arak-arakan seperti laki-laki
Upacara Kematian
Peralatan lain yang sering digunakan dalam upacara kematian adalah Topeng. Peralatan tersebut digunakan dalam tari topeng yang biasanya digunakan untuk upacara kematian yang sempurna. Yaitu orang yang mati itu telah mempunyai anak dan cucu. Jadi jika ada orang yang mati tanpa meninggalkan anak/cucu maka dia dianggap mati tidak sempurna. Dengan keadaan seperrti itu maka didakan tari Sigale-gale.
 

2. Macam - macam upacara adat yang berasal dari Jawa
1. Upacara Ruwatan





Ruwatan (pensucian diri )adalah satu upacara tradisional  supaya orang terbebas dari segala macam kesialan hidup, nasib jelek dan supaya selanjutnya bisa hidup selamat sejahtera dan bahagia Ruwatan yang paling terkenal  adalah Ruwatan Murwakala. Dalam ruwatan ini dipergelarkan wayang kulit dengan cerita Murwakala, dimana orang-orang yang termasuk kategori sukerto diruwat/disucikan supaya terbebas dari ancaman Betara Kala, raksasa besar yang kejam dan menakutkan, yang suka memangsa para sukerto
3. Upacara Tedak Siten





Tedak siten adalah suatu upacara dalam tradisi budaya Jawa yang dilakukan ketika anak pertama belajar jalan dan dilaksanakan pada usia sekitar tujuh  atau delapan bulan  upacara Turun Tanah adalah salah satu upacara adat budaya Jawa untuk anak yang berusia 8 bulan (pitung lapan), di daerah lain di Indonesia juga dikenal upacara adat turun tanah ini dengan istilah yang berbeda. Upacara ini mewujudkan rasa syukur karena pada usia ini si anak akan mulai mengenal alam disekitarnya dan mulai belajar berjalan.
5. Upacara Kebo Keboan




Ritual ini manifestasi dari rasa syukur warga yang menggantungkan hidupnya dari bertani. Selain itu untuk tolak balak dari marabahaya kebo atau kerbau dipilih menjadi simbol yang mewakili, lantaran kerbau dinilai hewan yang selalu membantu petani dalam mengelola sawah. Dari pantauan detiksurabaya.com, 15 pasang "manusia kerbau" diacara ini seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga.

 3. Macam - macam upacara adat yang berasal dari Kalimantan

Upacara Adat Maccera Tasi
Upacara Adat Macceratasi merupakan upacara adat masyarakat nelayan tradisional di Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan. Upacara ini sudah berlangsung sejak lama dan terus dilakukan secara turun-temurun setiap setahun sekali. Beberapa waktu lalu, upacara ini kembali digelar di Pantai Gedambaan atau disebut juga Pantai Sarang Tiung.
Prosesi utarna Macceratasi adalah penyembelihan kerbau, kambing, dan ayam di pantai kemudian darahnya dialirkan ke laut dengan maksud memberikan darah bagi kehidupan laut. Dengan pelaksanaan upacara adat ini, masyarakat yang tinggal sekitar pantai dan sekitarnya, berharap mendapatkan rezeki yang melimpah dari kehidupan laut.
Kerbau, kambing, dan ayam dipotong. Darahnya dilarungkan ke laut. Itulah bagian utama dari prosesi Upacara Adat Macceratasi. Kendati intinya hampir sama dengan upacara laut yang biasa dilakukan masyarakat nelayan tradisional lainnya. Namun upacara adat yang satu ini punya hiburan tersendiri. 
 Sebelum Macceratasi dimulai terlebih dahulu diadakan upacara Tampung Tawar untuk meminta berkah kepada Allah SWT. Sehari kemudian diadakan pelepasan perahu Bagang dengan memuat beberapa sesembahan yang dilepas beramai-ramai oleh nelayan bagang, baik dari Suku Bugis, Mandar maupun Banjar. Keseluruhan upacara adat ini sekaligus melambangkan kerekatan kekeluargaan antarnelayan.Untuk meramaikan upacara adat ini, biasanya disuguhkan hiburan berupa kesenian hadrah, musik tradisional, dan atraksi pencak silat. Usai pelepasan bagang, ditampilkan atraksi meniti di atas tali yang biasa dilakukan oleh lelaki Suku Bajau. Atraksi ini pun selalu dipertunjukkan bahkan dipertandingkan pada saat Upacara Adat Salamatan Leut (Pesta Laut) sebagai pelengkap hiburan masyarakat.
Upacara Tolak Bala
Menyajikan tari Belian.
Merupakan upacara yang diselenggarakan untuk mempelas kampung. Upacara ini diadakan ketika pembentukan/pendirian koloni baru di suatu tempat dan ketika sedang terjadi bencana yang melanda kampung tersebut. Upacara ini dipimpin oleh seorang dukun dengan mempersembahkan sesajen dan membaca mantra sambil menari, sebagai bentuk komunikasi dengan roh nenek moyang.
Harapan yang ingin dicapai adalah agar roh nenek moyang menghindarkan/menghilangkan bencana dan memberikan keselamatan bagi kampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar