Rabu, 29 Januari 2014

Kebudayaan Khas Daerah Bali

  • Sejarah Daerah Bali

Bali, yang dengan tepat disebut Bali Anka yang artinya  merupakan tempat lahir orang-orang kuat, pada sebuah prasasti Bali disebut dalam suatu naskah Tiongkok sebagai P’o-li. Dikatakan bahwa yang memerintah P’o-li adalah seorang raja dari keluarga Kaundinya, dan dinyatakan bahwa beliau mengirim perutusan-perutusan diplomatik ke Tiongkok pada triwulan abad keenam M.
Sanjaya, penulis prasasti Cangala di Jawa Tengah (732 M), diakui dalam karya Jawa-Kuno yang terakhir sebagai tokoh yang merebut Bali bersama-sama dengan wilayah-wilayah di seberang lautan lainnya. Sejak abad kedelapan atau kesembilan M, bekas-bekas Buddhisme diketemukan di tempat itu yang mungkin berasal dari Sumatera atau Jawa karena mungkin dengan adanya hubungan yang langsung dengan India.
Prasasti pertama yang diberi tanggal itu menyebut seorang raja yang bernama Ugrasena (915-942), yang hidup sezaman dengan Raja Sindhok di Jawa Timur. (Suatu prasasti lebih awal (914 M), menunjuk kepada Adhipati Sri Kesariwarma). Seperti dinyatakan oleh Prof. Dr. George Cedes, kita ketemukan dari catatan-catatan tsb suatu masyarakat Hindu-Bali, tidak sama seperti di Jawa, yang menganut Hinduisme dan Buddhisme bersama-sama, dan berbicara sebuah dialek yang khas Bali.
Pada pertengahan kedua abad kesepuluh, kita mendapatkan beberapa nama bangsawan yang bergelar Warmadewa. Kita mendapatkan nama seorang ratu yang bernama Subhadrikawarmadewi. Prasasti tahun-tahun 989-1022 menyebut nama-nama Raja Udayana dan Ratu Mahendradatta. Ratu ini adalah seorang cucu buyut dari Sindok. Pernikahan ini, menyebabkan semakin mendalamnya penetrasi kebudayaan Jawa, terutama Tantrisme, ke pulau Bali . Airlangga adalah yang menyebabkan pernikahan.
Prof. Dr. F.D.K. Bosch. dari Kern Institute, mempunyai cerita yang aneh tentang pasangan bangsawan ini. Waktu berbicara mengenai persamaan yang sangat mirip antara perkembangan kebudayaan Kambudia dan Jawa pada acara peringatan 50 tahun berdirinya yayasan Ecole Francaise d’Extreme Orient tahun 1952, beliau mengatakan: “Ada alasan yang kuat untuk percaya bahwa Udayana Warman I dari Kambudia, yang memerintah relatif singkat, adalah pangeran yang sama dengan nama Udayana (di Bali dan Jawa) dan telah memainkan peranan penting sebagai ayah Airlangga yang termashur.
Kira-kira pada tahun 970, seorang puteri Kambudia, berduaan dengan Udayana, melarikan diri dari istana Kambudia, waktu masa-masa kesusahan perang penggantian raja. Puteri tersebut menyelamatkan diri ke Tanah Jawa di mana seorang raja Kambuja yang amat terkenal, Jayawarman II, juga telah hidup dalam pengasingan sebelum beliau pulang kembali ke Kambuja.
Adalah waktu di Jawa bahwa pangeran Kambudia, Udayadityawarman menjadi dewasa dan pada usia 15 tahun beliau menikah dengan seorang puteri Jawa. Persekutuan Khmer-Jawa ini memperkuat posisi yang memerintah di Jawa, dan sekarang merebut Bali . Kemudian beliau mengangkat Pangeran Udayana (atau Udayaditya) dan mempelainya menjadi gubernur Bali . Sekitar tahun 1009, Udayaditya dengan bantuan orang-orang Jawa merebut tahta Kambudia.
Akan tetapi beliau tidak dapat tetap berada di Jawa untuk hanya satu tahun saja, dan beliau dipaksa untuk kembali ke Bali , di mana beliau memerintah sebagai gubernur sampai tahun 1022. Adalah di Bali bahwa sekitar tahun 991 Airlangga lahir dan pada usia yang mdua menyeberang ke Jawa untuk menikah dengan puteri raja yang memerintah di Jawa Timur. Barangkali nama Airlangga berasal dari kisah hidup beliau. “Airlangga” artinya “ia yang menyeberang air – yaitu selat yang memisahkaan Bali dari Jawa. Airlangga, Beliau tampaknya, mewakilkan pemerintahan Bali, tempat beliau dilahirkan, kepada seorang wakil raja, Dharmawamsa Marakatapankaja, yang namanya tampak di prasasti-prasasti Bali selama tahun-tahun 1020-1025.
Selama tahun-tahun 1049-1077, prasasti-prasasti Bali menunjuk kepada ‘anak wungsu,’ misalnya balaputra (anak bungsu) – mungkin keluarga dekat Airlangga. Suradhipa dan Jayasakti adalah nama-nama raja-raja yang tampil pada masa 1115-1150 M. Seratus tahun kemudian, Kertaanagara raja Singasari, setelah mengkonsolidasikan posisi beliau di Sumatera pindah ke Bali . Pada tahun 1284 beliau memenjarakan raja Bali . Orang Bali yang berani itu segera melepaskan kekuasaan Jawa.
 

 Tempat Wisata Didaerah Bali
Tempat wisata di Bali yang patut di kunjungi, pasti akan ada dalam pikiran anda jika anda berencana untuk liburan di pulau dewata. Pastinya anda akan mencari dari banyak sumber, baik dari media internet, majalah, brosur ataupun refrensi dari teman dan keluarga tentang objek pariwisata, yang sesuai dengan keinginan dan harapan anda. Tentunya dengan berbekal dari semua refreansi yang anda dapatkan, pastinya anda akan tahu apa yang anda akan cari selama liburan di Bali.
Pulau dewata memiliki reputasi, menjadi salah satu objek wisata menarik di kawasan Asia. Pulau dewata mampu menarik kunjungan wisatawan domestik, maupun manca negara, sebesar satu juta dalam setahun. Lumayan banyak kan? Tentunya ini akan banyak membantu dalam peningkatan pendapatan devisa negara. Berkembanya pariwisata di pulau dewata membuat semakin banyaknya investasi dalam industri pariwisata, seperti industri perhotelan, industri kerajinan dan masih banyak yang lain. Semua industri pariwisata tersebut, menawarkan kenyamanan, jasa ataupun produk untuk para wisatawan.
Besarnya kunjungan ke pulau dewata, diakibatkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah objek wisata di Bali. Untuk berwisata ditempat yang menarik di pulau dewata. Maka anda akan memerlukan sarana transfortasi, baik dengan mobil ataupun dengan motor. Kami menyediakan rental mobil Bali murah dan Bali limousine untuk liburan anda di pulau dewata. Selain itu, kami juga menyediakan penyewaan kendaraan dengan supir, jika anda menginginkan kenyamanan dalam liburan anda, tanpa harus memikirkan macetnya jalan dan mencari tempat parkir. Selain itu, supir kami sangat familiar dengan objek pariwisata di pulau dewata. Jadi dengan menyewa mobil dengan supir, anda tidak akan tersesat dan tidak membuang percuma waktu anda di jalan.
======================================================================
Di halaman website ini, saya akan mejabarkan kepada anda. Nama obyek pariwisata di Bali, dan patut anda kunjungi bersama keluarga ataupun dengan teman. Saya akan merangkum secara garis besar, sesuai dengan nama objek wisata. Untuk keterangan lebih lengkap tentang tempat wisata tersebut, anda bisa langsung mengklik link judul atau gambar. Semoga artikel di situs ini dapat membantu anda menentukan pilihan objek wisata di Bali yang anda ingin kunjungi.
  •  GWK
  • Jimbaran
  •  Kuta
  •  Legian
  • New Kuta Green Park
  • Nusa Dua

  • Pura Taman Ayun

  • Pura Uluwatu

  • Pura Bersakih 1

  • Sanur

  • Tanah Lot 

  • Tanjung Benoa

  • Wisata Ubud Bali

  • Danau Bedugul

  • Dreamland

  • Goa Gajah

Nah itulah contoh tempat wisata didaerah Bali yang dapat anda kunjungi^^
Setelah mengulas tentang tempat wisata yang berada didaerah Bali maka selanjutnya adalah mengulas tentang kesenian daerah Bali..

======================================================================
KEBUDAYAAN DAERAH BALI



UNSUR – UNSUR BUDAYA


A. BAHASA
Bali sebagian besar menggunakan bahasa Bali dan bahasa Indonesia, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga dan bahasa asing utama bagi masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata. Bahasa Bali di bagi menjadi 2 yaitu, bahasa Aga yaitu bahasa Bali yang pengucapannya lebih kasar, dan bahasa Bali Mojopahit.yaitu bahasa yang pengucapannya lebih halus.

B. PENGETAHUAN
Banjar atau bisa disebut sebagai desa adalah suatu bentuk kesatuan-kesatuan social yang didasarkan atas kesatuan wilayah. Kesatuan social tersebut diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara keagamaan. Banjar dikepalahi oleh klian banjar yang bertugas sebagai menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan sosial dan keagamaan,tetapi sering kali juga harus memecahkan soal-soal yang mencakup hukum adat tanah, dan hal-hal yang sifatnya administrasi pemerintahan.

C. TEKNOLOGI
Masyarakat Bali telah mengenal dan berkembang system pengairan yaitu system subak yang mengatur pengairan dan penanaman di sawah-sawah. Dan mereka juga sudah mengenal arsitektur yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan yang menyerupai bangunan Feng Shui. Arsitektur merupakan ungkapan perlambang komunikatif dan edukatif. Bali juga memiliki senjata tradisional yaitu salah satunya keris. Selain untuk membela diri, menurut kepercayaan bila keris pusaka direndam dalam air putih dapat menyembuhkan orang yang terkena gigitan binatang berbisa.

D. ORGANISASI SOSIAL
a). Perkawinan
Penarikan garis keturunan dalam masyarakat Bali adalah mengarah pada patrilineal. System kasta sangat mempengaruhi proses berlangsungnya suatu perkawinan, karena seorang wanita yang kastanya lebih tinggi kawin dengan pria yang kastanya lebih rendah tidak dibenarkan karena terjadi suatu penyimpangan, yaitu akan membuat malu keluarga dan menjatuhkan gengsi seluruh kasta dari anak wanita.
Di beberapa daerah Bali ( tidak semua daerah ), berlaku pula adat penyerahan mas kawin ( petuku luh), tetapi sekarang ini terutama diantara keluarga orang-orang terpelajar, sudah menghilang.
b). Kekerabatan
Adat menetap diBali sesudah menikah mempengaruhi pergaulan kekerabatan dalam suatu masyarakat. Ada macam 2 adat menetap yang sering berlaku diBali yaitu adat virilokal adalah adat yang membenarkan pengantin baru menetap disekitar pusat kediaman kaum kerabat suami,dan adat neolokal adalah adat yang menentukan pengantin baru tinggal sendiri ditempat kediaman yang baru. Di Bali ada 3 kelompok klen utama (triwangsa) yaitu: Brahmana sebagai pemimpin upacara, Ksatria yaitu : kelompok-klompok khusus seperti arya Kepakisan dan Jaba yaitu sebagai pemimpin keagamaan.
c). Kemasyarakatan
Desa, suatu kesatuan hidup komunitas masyarakat bali mencakup pada 2 pengertian yaitu : desa adat dan desa dinas (administratif). Keduanya merupakan suatu kesatuan wilayah dalam hubungannya dengan keagamaan atau pun adat istiadat, sedangkan desa dinas adalah kesatuan admistratif. Kegiatan desa adat terpusat pada bidang upacara adat dan keagamaan, sedangkan desa dinas terpusat pada bidang administrasi, pemerintahan dan pembangunan.

E. MATA PENCAHARIAN
Pada umumnya masyarakat bali bermata pencaharian mayoritas bercocok tanam, pada dataran yang curah hujannya yang cukup baik, pertenakan terutama sapi dan babi sebagai usaha penting dalam masyarakat pedesaan di Bali, baik perikanan darat maupun laut yang merupakan mata pecaharian sambilan, kerajinan meliputi kerajinan pembuatan benda anyaman, patung, kain, ukir-ukiran, percetakaan, pabrik kopi, pabrik rokok, dll. Usaha dalam bidang ini untuk memberikan lapangan pekerjaan pada penduduk. Karena banyak wisatawan yang mengunjungi bali maka timbullah usaha perhotelan, travel, toko kerajinan tangan.

F. RELIGI
Agama yang di anut oleh sebagian orang Bali adalah agama Hindu sekitar 95%, dari jumlah penduduk Bali, sedangkan sisanya 5% adalah penganut agama Islam, Kristen, Katholik, Budha, dan Kong Hu Cu. Tujuan hidup ajaran Hindu adalah untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup lahir dan batin.orang Hindu percaya adanya 1 Tuhan dalam bentuk konsep Trimurti, yaitu wujud Brahmana (sang pencipta), wujud Wisnu (sang pelindung dan pemelihara), serta wujud Siwa (sang perusak). Tempat beribadah dibali disebut pura. Tempat-tempat pemujaan leluhur disebut sangga. Kitab suci agama Hindu adalah weda yang berasal dari India.

Orang yang meninggal dunia pada orang Hindu diadakan upacara Ngaben yang dianggap sanggat penting untuk membebaskan arwah orang yang telah meninggal dunia dari ikatan-ikatan duniawinya menuju surga. Ngaben itu sendiri adalah upacara pembakaran mayat. Hari raya umat agama hindu adalah Nyepi yang pelaksanaannya pada perayaan tahun baru saka pada tanggal 1 dari bulan 10 (kedasa), selain itu ada juga hari raya galungan, kuningan, saras wati, tumpek landep, tumpek uduh, dan siwa ratri.

Pedoman dalam ajaran agama Hindu yakni : (1).tattwa (filsafat agama), (2). Etika (susila), (3).Upacara (yadnya). Dibali ada 5 macam upacara (panca yadnya), yaitu (1). Manusia Yadnya yaitu upacara masa kehamilan sampai masa dewasa. (2). Pitra Yadnya yaitu upacara yang ditujukan kepada roh-roh leluhur. (3).Dewa Yadnya yaitu upacara yang diadakan di pura / kuil keluarga.(4).Rsi yadnya yaituupacara dalam rangka pelantikan seorang pendeta. (5). Bhuta yadnya yaitu upacara untuk roh-roh halus disekitar manusia yang mengganggu manusia.

G. KESENIAN
Kebudayaan kesenian di bali di golongkan 3 golongan utama yaitu seni rupa misalnya seni lukis, seni patung, seni arsistektur, seni pertunjukan misalnya seni tari, seni sastra, seni drama, seni musik, dan seni audiovisual misalnya seni video dan film.

NILAI-NILAI BUDAYA
1. Tata krama : kebiasaan sopan santun yang di sepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia di dalam kelompoknya.
2. Nguopin : gotong royong.
3. Ngayah atau ngayang : kerja bakti untuk keperluan agama.
4. Sopan santun : adat hubungan dalam sopan pergaulan terhadap orang-orang yang berbeda sex.

ASPEK PEMBANGUNAN
Di Bali jenis mata pencahariannya adalah bertani disawah. Mata pencaharian pokok tersebut mulai bergeser pada jenis mata pencaharian non pertanian. Pergeseran ini terjadi karena bahwa pada saat sekarang dengan berkembangnya industri pariwisata di daerah Bali, maka mereka menganggap mulai berkembanglah pula terutama dalam mata pencaharian penduduknya.

Sehingga kebanyakan orang menjual lahannya untuk industri pariwisata yang dirasakan lebih besar dan lebih cepat dinikmati. Pendapatan yang diperoleh saat ini kebanyakan dari mata pencaharian non pertanian, seperti : tukang, sopir, industri, dan kerajinan rumah tangga. Industri kerajinan rumah tangga seperti memimpin usaha selip tepung, selip kelapa, penyosohan beras, usaha bordir atau jahit menjahit.
*Tari-Tarian Daerah Bali
-Tari Pendet-
 

Seperti dikutip dari isi Denpasar,lahirnya tari pendet adalah sebuah ritual sakral odalan di pura yang disebut mamendet atau mendet. Prosesi mendet berlangsung setelah pendeta mengumandangkan puja mantranya dan seusai pementasan  topeng sidakarya—teater sakral yang secara filosofis melegitimasi upacara keagamaan. Hampir setiap pura besar hingga kecil di Bali disertai dengan aktivitas mamendet. Pada beberapa pura besar seperti Pura Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung itu biasanya secara khusus menampilkan ritus mamendet dengan tari Baris Pendet. Tari ini dibawakan secara berpasangan atau secara masal oleh kaum pria dengan membawakan perlengkapan sesajen dan bunga.

Tari Pendet
bercerita tentang turunnya dewi-dewi kahyangan ke bumi. Biasanya menurut  gentra.lk.ipb.ac.id, tari pendet dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh para putri, dan lebih dinamis dari tari Rejang. Ditampilkan setelah tari Rejang di halaman Pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih).

Para penari Pendet berdandan layaknya para penari upacara keagamaan yang sakral lainnya, dengan memakai pakaian upacara, masing-masing penari membawa perlengkapan sesajian persembahan seperti sangku (wadah air suci), kendi, cawan, dan yang lainnya.
Pada dasarnya dalam tarian ini para gadis muda hanya mengikuti gerakan penari perempuan senior yang ada di depan mereka, yang mengerti tanggung jawab dalam memberikan contoh yang baik. Tidak memerlukan pelatihan intensif.

Sejarah Perkembangan. 

1950. Tari Pendet disepakati lahir.
Tari Pendet tetap mengandung anasir sakral-religius dengan menyertakan muatan-muatan keagamaan yang kental. 
Pada 1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari pendet tersebut dengan pola seperti sekarang, termasuk menambahkan jumlah penarinya menjadi lima orang. Berselang setahun kemudian, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menciptakan tari pendet massal dengan jumlah penari tidak kurang dari 800 orang, untuk ditampilkan dalam upacara pembukaan Asian Games di Jakarta. 
1967. Koreografer bentuk modern Tari Pendet.
Pencipta atau koreografer bentuk modern tari Pendet ini adalah I Wayan Rindi (?-1967), merupakan penari yang dikenal luas sebagai penekun seni tari dengan kemampuan menggubah tari dan melestarikan seni tari Bali melalui pembelajaran pada generasi penerusnya. Semasa hidupnya ia aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk tari Pendet kepada keturunan keluarganya maupun di luar lingkungan keluarganya
 
 
-Tari Kecak- 
 

Tari Kecak biasanya disebut sebagai tari "Cak" atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.

Bentuk - bentuk "Sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.


Keunikan.

Tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya  memadukan seni dari suara - suara mulut atau teriakan - teriakan seperti "cak cak ke cak cak ke" sehingga tari ini disebut tari kecak.
Lukisan Tari Kecak oleh Pelukis : I Made Adi Antara

Ditambahkan oleh TariKecak.com, Tarian Kecak ini bisa ditemukan di beberapa tempat di Bali, tapi yang di Uluwatu adalah yang paling menarik untuk ditonton karena atraksinya bersamaan dengan sunset atau matahari tenggelam.

Menurut
Wikipedia, kecak diciptakan pada tahun 1930-an oleh Wayan Limbak yang bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

Selain kisah Ramayana, ada beberapa judul dan tema kecak yang sering dipentaskan seperti :

- Kecak Subali dan Sugriwa, diciptakan pada tahun 1976.
- Kecak Dewa Ruci, diciptakan pada tahun 1982.
Keduanya merupakan hasil karya dari Bapak I Wayan Dibia


sumber:http://mawavi.blogspot.com/

Kebudayaan Di Sulawesi Utara

Kebudayaan di Sulawesi Utara

Kebudayaan di Sulawesi Utara taritarian di Sulawesi Utara Kebudayaan di Sulawesi UtaraKebudayaan di Sulawesi Utara. Selain kaya akan sumber daya alam Sulawesi Utara juga kaya akan seni dan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang. Berbagai seni dan budaya dari berbagai suku yang ada di Provinsi Sulawesi Utara justru menjadikan daerah nyiur melambai semakin indah dan mempesona. Berbagai pentas seni dan budaya maupun tradisi dari nenek moyang memberikan warna tersendiri bagi provinsi yang terkenal akan kecantikan dan ketampanan nyong dan nona Manado.
Secara garis besar penduduk di Sulawesi Utara terdiri atas 3 suku besar yakni suku minahasa, suku sangihe dan talaud dan suku bolaang mongondow. Ketiga suku/etnis besar tersebut memiliki sub etnis yang memiliki bahasa dan tradisi yang berbeda-beda. Tak heran Provinsi Sulawesi Utara terdapat beberapa bahasa daerah seperti Toulour, Tombulu, Tonsea, Tontemboan, Tonsawang, Ponosakan dan Bantik (dari Suku Minahasa), Sangie Besar, Siau, Talaud (dari Sangihe dan Talaud) dan Mongondow, Bolaang, Bintauna, Kaidipang (dari Bolaang Mongondow)
Propinsi yang terkenal akan semboyan torang samua basudara (kita semua bersaudara) hidup secara rukun dan berdampingan beberapa golongan agama seperti Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu. Namun dari keaneka ragaman tersebut bahasa Indonesia masih menjadi bahasa pemersatu dari berbagai suku dan golongan.

Berikut ini beberapa Kebudayaan di Sulawesi Utara

  • Budaya mapalus. Mapalus merupakan sebuah tradisi budaya suku Minahasa dimana dalam mengerjakan segala sesuatu dilakukan secara bersama-sama atau gotong royong. Budaya mapalus mengandung arti yang sangat mendasar. Mapalus juga dikenal sebagai local Spirit and local wisdom masyarakat di Minahasa
  • Perayaan tulude. Perayaan tulude atau kunci taong (kunci tahun) dilaksanakan pada setiap akhir bulan januari dan diisi dengan upacara adat yang bersifat keagamaan dimana ungkapan puji dan syukur terhadap sang pencipta oleh karena berkat dan rahmat yang telah diterima pada tahun yang telah berlalu sambil memohon berkat serta pengampunan dosa sebagai bekal hidup pada tahun yang baru
  • Festival figura. Figura merupakan seni dan budaya yang diadopsi dari kesenian yunani klasik. Seni ini lebih dekat dengan seni pantomim atau seni menirukan laku atau watak dari seseorang tokoh yang dikenal atau diciptakan. Figura merupakan kesenian yang dapat menghadirkan dramaturgi pendek terhadap sosok atau perilaku tokoh-tokoh yang dianggap berperan dalam mengisi tradisi baik buruknya sosok dan watak seorang manusia. Oleh pemerintah kota Manado festival figura diselenggarakan dalam rangka pesta kunci taong layaknya perayaan tulude yang dilaksanakan oleh masyarakat sangihe
  • Toa Pe Kong atau Cap go meh. Seperti didaerah lainnya, perayaan/upacara ini juga rutin dilaksanakan di Sulawesi Utara apa terlebih di Kota Manado. Upacara ini dimeriahkan dengan atraksi dari Ince Pia yakni seorang yang memotong-motong badan dan mengiris lidah dengan pedang yang tajam serta menusuk pipi dengan jarum besar yang tajam akan tetapi si Ince Pia tidak terluka ketika
  • Pengucapan syukur. Pengucapan syukur merupakan tradisi masyarakat Minahasa yang mengucap syukur atas segala berkat yang telah Tuhan berikan. Biasanya pengucapan syukur dilaksanakan setelah panen dan dikaitkan dengan acara keagamaan untuk mensyukuri berkat Tuhan yang dirasakan terlebih panen yang dinikmati. Acara pengucapan syukur ini dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat suku Minahasa pada hari Minggu umumnya antara bulan Juni hingga Agustus. Saat pengucapan syukur hampir setiap keluarga menyediakan makanan untuk para tamu yang akan datang berkunjung apa terlebih makanan khas seperti nasi jaha dan dodol.
  • Festival Pinawetengan. Festival yang dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 7 Juli, diawali dengan melakukan upacara adat di batu pinawetengan kemudian dilanjutkan dengan menggelar pertunjukan seni dan budaya Sulawesi Utara di Institut Seni dan Budaya Sulawesi Utara.
Selain itu, Sulawesi Utara memiliki banyak kesenian yang terus dilestarikan hingga saat ini. Itulah beberapa Kebudayaan di Sulawesi Utara yang hingga kini masih rutin dilaksanakan dan dilestarikan oleh masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara

sumber:http://www.seputarsulut.com/kebudayaan-di-sulawesi-utara/

Kendaraan Jaman Dulu Delman Dan Pedati


Published On: Thu, Jul 23rd, 2009

Alat Transportasi Tradisional : Delman dan Pedati

sado atau delman - www.karawanginfoDelman dan Pedati adalah alat transportasi darat (tradisional) yang ada di Jawa Barat. Dua alat transportasi inilah yang dulu digunakan oleh Warga Jawa Barat sebelum kini terisisihkan oleh kendaraan modern seperti mobil dan sepeda motor.
Nah, lantas seperti apa dan seperti apa sih sebenarnya dua kendaraan tradisional ini dan juga asal usulnya, berikut adalah hasil penelusuran KarIn di Museum Sri Baduga Jawa Barat yang berada di Jl. BKR. No.195 Bandung ini.
Delman
Kereta pengangkut yang ditarik kuda atau disebut juga Kretek. Awalnya hanya digunakan oleh kalangan bangsawan. Kini masih menjadi alat transportasi masyarakat di kawasan Priangan.  Asal muasal: Ciparay, Kab. Bandung.
Pedati
Alat transportasi darat ini menggunakan sapi atau kerbau sebagai tenaga penariknya. Pada umumnya digunakan untuk mengakut beban berat, seperti bahan bangunan, hasil bumi dan sebagainya. Kereta barang ini dijalankan pada malam hari, agar tidak menggangu kelancaran lalu lintas. Asal muasal : Kabupaten Indramayu.
pedati - www.karawanginfoDi Karawang sendiri kedua alat transportasi ini masih bisa dijumpai, walaupun sudah sangat langka. Bahkan, fungsinya cenderung sudah berubah. Delman misalnya, atau yang lebih populer dengan nama Sado, di Karawang cenderung menjadi sarana (alat) rekreasi. Orang-orang naik sado bukan untuk tujuan mencapai tempat tertentu (alat transportasi), namun cenderung hanya sebagai sarana rekreasi (alat hiburan), baik untuk jalan-jalan maupun coba-coba karena penasaran. Seperti salah satunya yang masih ditemui terutama di Kecamatan Cilamaya Kulon.
Sedangkan Pedati, umumnya beralih fungsi untuk menarik ataupun mengangkut barang-barang termasuk barang dagangan. Seperti yang bisa dikita temui di pelosok-pelosok kampung, dimana pedati digunakan untuk membawa barang seperti bambu, kayu untuk dijual berkeliling dari kampung ke kampung. (Deni Andriana)

Sumber:http://www.karawanginfo.com/?p=3106
 

Suaka Marga Satwa di Indonesia

Suaka Margasatwa di Indonesia dan hewan yang di lindungi 

http://sisicharista.blogspot.com/2012/02/suaka-margasatwa-di-indonesia-dan-hewan.html

No
Nama Suaka Margasatwa
Tempat
Fauna
S u m a t e r a
1
Bengkalis, Riau
Gajah
siamang 
kera ekor panjang 
biawak
 uIar Sanca 
dan aneka burung seperti rangkong
2
BARUMUN
Tapanuli Tengah, Sumatera Utara
gajah,
harimau,
beruang,
 siamang
3
Bukit BATU
Bengkalis, Riau
harimau Sumatera Orangutan,
Tapir,
Badak Jawa
4
Tasik BELAT
Bengkalis, Riau
Harimau Sumatera
Keluang
Srigunting Hitam
5
BENTAYAN
Banyuasin, Sumatera Selatan
gajah,
tapir,
beruang madu,
rusa,
 kijang,
 babi hutan,
kera ekor panjang, bajing tanah,
elang hitam.
6
Danau Pulau BESAR–BAWAH
Bengkalis, Riau
ikan arwana
monyet ekor panjang, beruang madu,
dan burung
7
Tasik BESAR–METAS
Indragiri Hilir, Riau
harimau Sumatera
 ikan arwana,
 buaya muara
dan beruang madu 
8
DANGKU
Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
harimau sumatera, beruang madu, rusa,
kera ekor panjang, buaya
burung rangkong burung elang hitam
9
Pusat Pelatihan GAJAH
Bengkalis, Riau
Tempat perkembangbiakan gajah
10
GIAM SIAK KECIL
Bengkalis, Riau.
Gajah Sumatra harimau Sumatra beruang madu buaya muara
11
GUMAI PASEMAH
Lahat, Sumatera Selatan
Tupai
Sciuridae (sejenis tupai kecil)
Tikus besar
Tikus besar ekor panjang
12
ISAU-ISAU PASEMAH
Lahat, Sumatera Selatan
Kambing hutan,
 rusa,
tapir,
siamang,
beruk semundi,
ular
13
KARANGGADING-LANGKAT TIMUR LAUT 
Langkat, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Babi Hutan
Rusa
Siamang
Kambing hutan
Enggang
Pergam
14
KERUMUTAN
Kampar, Indragiri Hulu, Riau.
betet
 endemik,
15
Tasik Tanjung PADANG
Bengkalis, Riau.
harimau
gajah
16
PAGAI SELATAN
Pesisir Selatan (Kepulauan Mentawai), Sumatera Barat.
ular sanca kembang 
 ular sendok Jawa alias kobra Jawa ularwelang 
ular kadut belang 
17
Gunung RAYA
Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan
gajah,
 badak sumatra
18
Bukit RIMBANG-BALING
Kampar, Riau.
Jenis kucing besar
19
Tasik SERKAP-SARANG BURUNG
Indragiri Hilir, Pelalawan, Riau
bangau
tongtong
elang
harimau
 tapir
 gajah
20
Rawa SINGKIL
Aceh Selatan, NAD
Buaya
Ular kobra sumatera
Ular sanca
Orang utan
21
SIRANGGAS
Tapanuli Tengah, Sumatera Utara
Harimau Sumatera, Rusa,
 Kiah-kiah,
Kancil,
Beruang
Trenggiling
22
Padang SUGIHAN
Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
Gajah, siamang, rusa, kijang, kancil, beruk, kera, bajing tanah, bajing terbang, labi-labi, buaya muara, rangkong, pecuk ular, bangau tong-tong, raja udang. Ikan tembakang, sepat siam, sepat rawa, lele, gabus, toman
23
Dolok SURUNGAN
Tapanuli Utara, Sumatera Utara
Rusa,
Babi Hutan,
Harimau Sumatera, Landak,
 Elang,
Siamang 
J a w a
24
Muara ANGKE
Jakarta Utara, DKI Jakarta
Ikan asin
Ikan pindang
Ikan asap
25
BAWEAN
Surabaya, Jawa Timur
Pengembang biakan Rusa
26
CIKEPUH
Sukabumi, Jawa Barat.
Penyu hijau
 Banteng
Rusa
Kancil
Babi hutan
Owa
Kera
Lutung
burung Kangkareng
burung Rangkong
burung Udang
burung kuntul Karang
burung Bangau Putih Susu
burung Merak
burung Elang
biawak
dan ular Beusi
27
PALIYAN
Gunung Kidul, DI Yogyakarta
burung perancah
jalak Bali tiga jenis kasuari kakatua hitam burung-burung cenderawasih
buaya-buaya
28
Pulau RAMBUT
Jakarta Utara, DKI Jakarta
Berbagai jenis burung
29
Gunung SAWAL
Ciamis, Jawa Barat
harimau lodaya
macan tutul
30
SENDANGKERTA
Tasikmalaya, Jawa Barat
mamalia besar, primata, burung, atau reptil
31
Gunung TUNGGANGAN
Sragen, Jawa Tengah
singa
32
Dataran Tinggi YANG
 Jember, Probolinggo, JAWA TIMUR
babi hutan
kucing hutan
macan tutul
anjing hutan
kijang
rusa
merak
ayam hutan
pergam
seran
kepondang hutan kutilang gunung
K a l i m a n t a n
33
Pulau KAGET
Barito Kuala, Kalimantan Selatan
kera hidung panjang 
34
LAMANDAU;
Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
Orangutan 
Owa-owa 
Bekantan 
. Kancil 
Beruang Madu
Burung Raja Udang
Burung Rangkong
Burung Cucak Rowo
35
Kuala LUPAK-NUSA GEDE PANJALU
Barito Kuala, Kalimantan Selatan
harimau Sumatra
macan dahan
Bekantan
orangutan

36
PLEIHARI-TANAH LAUT
Tanah Laut, Kalimantan Selatan
bekatan
kera
kijang
rusa
babi
rangkong badak
tong tong
owa owa
kancil
beruang madu
kancil
buaya muara
37
Pulau SEMAMA
Berau, Kalimantan Timur
bangau
elang
pergam
kelelawar
dara laut
layang layang
N u s a  T e n g g a r a  T i m u r
38
ALE ASISIO
Timor Tengah Selatan, NTT
Kakak tua jambul kuning
Nuri
39
HARLU
Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Rusa Timur
Kakatua Kecil Jambul Kuning 
Nuri Raja Kembang
Walik Ratu 
 Pergam timur
Iasap Madu Australia
pelikan.     
40
KATERI
Belu, NTT.
rusa timur
kus kus
elang laut perut putih
hantu
elang
perkici
tekukur
biawak timor
41
Danau TUADALE
Kupang, NTT
ular sanca timor
biawal timor
beo
kakak tua putih kecil jambul kuning
bangau putih
ulung ulung
perkici dada kuning
burung camar
burung puyuh
alap alap
N u s a  T e n g g a r a  B a r a t
42
TAMBORAN SELATAN
Dompu, Nusa Tenggar Barat
Burung camar
beo
kakak tua jambul kuning
S u l a w e s i
43
Tanjung AMOLENGO
Kendari, Sulawesi Tenggara
rusa
monyet hitam
babi hutan
anoa
44
BAKIRIANG
Banggai, Sulawesi Tengah
Burung Maleo
45
Tanjung BATIKOLO
Kendari, Sulawesi Tenggara
burung maleo
kupu kupu liar
rusa
monyet hitam sulawesi
anoa daratan rendah
46
BUTON UTARA
Muna, Sulawesi Tenggara
anoa datarang rendah
anoa pegunungan
rusa
monyet buton
kus kus
maleo senkawor
47
DOLANGAN
Buol Toli-Toli, Sulawesi Tengah
burung dara laut
bangau putih
elang coklat
alap alap tikus
maleo
48
KARAKELANG UTARA-SELATAN
Sangihe Talaud, Sulawesi Utara
Maleo
Kakaktua
Elang
49
KOMARA
Takalar, Sulawesi Selatan
rusa
rangkong
babi hutan
musang
kus kus
50
LAMBUSANGO
Buton, Sulawesi Tenggara
anoa
kera hitam
rusa
kus kus
sapi liar
biawak
merpati hutan putih dan abu abu
musang sulawesi serindit sulawesi
51
LAMPOKO-MAMPIE
Polewali Mandar, Sulawesi Barat
Pelikan
Burung air
52
LOMBUYAN I/II
Banggai, Sulawesi Tengah
rusa
monyet hitam
anoa
babi rusa
musang
musang sulawesi
kuskus
53
Gunung MANEMBO-NEMBO
Minahasa, Sulawesi Utara
Anoa
Babi rusa
54
Tanjung MATOP-PINJAM
Buol Toli-toli, Sulawesi Tengah
Babi rusa
Anoa
Rusa
Musang
55
NANTU
Gorontalo, Nantu, GORONTALO
Babi rusa
Rusa
56
PATI-PATI
Banggai, Sulawesi Tengah
rusa
monyet hitam
enggang
gagak
kum kum
kea
57
Tanjung PEROPA

Kendari, Sulawesi Tenggara
anoa
maleo
rangkong
rusa
bangau hitam
kus kus
kera hitam sulawesi
biawak
58
SANTIGI
Donggala, SULAWESI TENGAH
Rangkong
Kera hitam sulawesi
Bangau hitam
M a l u k u
59
TANIMBAR
Maluku Tenggara, Maluku
jalak bali
kasuari
cendrawasih
60
Pulau BAUN
Maluku Tenggara, Maluku
Burung Cendrawasih Kuning Kecil Nuri Kepala Hitam
Kanguru Pohon
 Kakatua Raja
Kakatua Jambul Kuning
Kupu-kupu Raja
61
Pulau KASSA
Maluku Tengah, Maluku.
Burung gosong
62
Pulau KOBROR
Maluku Tenggara
cendrawasih kuning kecil
nuri kepala hitam
kakaktua  jambul kuning
63
Pulau MANUK
Maluku Tengah
elang laut perut putih
bintayong
angsa batu berkaki merah
pelikan
belibis
raja udang
P a p u a
64
ANGROMEOS
Paniai, Papua
penyu sisik
penyu hijau
dara laut
elang laut
camar dara
65
Pulau VENU
Fakfak, Papua Barat
lola
kima pasir
kima lubang
keong kepala kambing
keong terompet
nautilus berongga
lambis
ganggang laut
penyu sisik
penyu hijau
dara laut
elang laut
camar dara
66
Pulau DOLOK
Merauke, Papua
Ducula bicolor, Columba livia, Paradisea, Crocodylus porosus, Crocodylus novaguineae, Platalea regia, Probosciger atterimus, Cacatua pastinor, Casuarius casuarius, Threskipnis sp, Egretta picata, Plegadis falcinellus, Callidris ruficalis, Ephippiorhynchus asiaticus, Anseranas semipelmata
67
FOJA
Jayapura, Papua
buaya
kakatua
nuri
cendrawasih
kus kus
babi hutan
tikus tanah
68
JAMURSBA MEDI
Manokwari, Papua
penyu belimbing
penyu sisi
penyu sisik semu
penyu hijau
kangguru tanah
rusa babi hutan
landak irian
biawak
kakaktua putih jambul kuning 
cendrawasih
kakaktua raja
maleo
rangkong
69
JAYA WIJAYA
Jayawijaya, Papua
Maleo
Rangkong
Cendrawasih
Babi hutan
Kangguru
kakaktua
70
KOMOLON
Merauke, Papua
Penyu
Maleo
Cendrawasih
Biawak
Babi hutan
71
Tanjung MUBRANI-SIDEI-WIBAIN I/II
Manokwari, Papua
buaya
kakatua
nuri
cendrawasih
kus kus
babi hutan
tikus tanah
72
Kepulauan RAJA AMPAT
Fakfak, Papua
Cendrawasih
Babi hutan
Kangguru
kakaktua
73
SABUDA TATARUGA
Fakfak, Papua
penyu sisik
penyu hijau
dara laut
elang laut
camar dara
P u l a u   K o m o d o
74
Pulau komodo
Pulau Komodo
Komodo